Senin, 23 Mei 2011

[~temo ii] & [~nakutemo ii]

[~temo ii]
[~temo ii] menunjukkan izin/
persetujuan, dalam bahasa indo
berarti "boleh~"
[~temo ii] dibentuk dari bentuk
te + partikel mo yang
menunjukkan arti "pun" lalu
ditambah kata sifat "ii" yang
berarti "oke, baik" , jadi kalau
diterjemahkan biasa berarti
"melakukan...pun boleh/oke"
pembentukannya:
bentuk te dari kata kerja + mo ii
kau => katte + mo ii => kattemo ii
(boleh membeli)
iku => itte + mo ii => ittemo ii
(boleh pergi)
nomu => nonde + mo ii =>
nondemo ii (boleh minum)
taberu => tabete + mo ii =>
tabetemo ii (boleh makan)
miru => mite + mo ii => mitemo ii
(boleh nonton/lihat)
kuru => kite + mo ii => kitemo ii
(boleh datang)
suru => shite + mo ii => shitemo
ii (boleh melakukan)
dll
contoh:
koko de shashin o tottemo ii
desu
boleh memotret disini
koko de tabetemo ii desu
boleh makan disini
ima kaettemo ii desu yo
sekarang (kamu) boleh pulang
jisho o tsukattemo ii desu
boleh menggunakan kamus
apabila dalam bentuk kalimat
tanya, maka menunjukkan arti
meminta persetujuan atau ijin
dari lawan bicara
contoh:
kono jisho o karitemo ii desu ka
apakah boleh meminjam kamus
ini?
pasokon o tsukattemo ii desu ka
apakah boleh menggunakan
komputer?
terebi o keshitemo ii desu ka
apakah boleh mematikan televisi?
untuk jawabannya, tergantung si
lawan bicara:
(?)kono jisho o karitemo ii desu
ka
apakah boleh meminjam kamus
ini?
(+)hai, douzo(ya silahkan) atau
hai, karitemo ii desu yo(ya, boleh
pinjam)
(-) iie, dame desu yo(tidak,tidak
boleh) atau iie, karitewa
ikemasen yo (tidak, tidak boleh
pinjam)
"ii" disini bisa diganti dengan
"kamaimasen"(tidak
keberatan),"daijoubu"(tidak
apa2),dll
pokoknya kata2 yang
menunjukkan kesediaan hati dari
si pembicara.
kadang2 "ii" juga bisa digantikan
dengan "yoi" (karena ii sendiri
sama dengan "yoi")
koko de tabetemo ii desu = koko
de tabetemo kamaimasen = koko
de tabetemo daijoubu desu
untuk membuat bentuk formal
nya "ii" diganti dengan "yoroshii"
shashin o tottemo ii desu
shashin o tottemo yoroshii desu
(lebih formal)
untuk meminta persetujuan / ijin
kepada lawan bicara secara
sopan dipergunakan "~temo
yoroshii deshou ka" yang
ungkapannya jauh lebih formal
daripada "~temo ii desu ka"
toire e ittemo ii desu ka
toire e ittemo yoroshii deshou ka
(lebih formal)
boleh kah saya pergi ke toilet?
------------------------
[~nakutemo ii]
ini merupakan bentuk negatif
dari [~temo ii], yaitu artinya
"boleh tidak~"
aku sering liat beberapa buku
ditulis artinya "tidak usah~", yup
itu memang benar(aku ga mau
nyalahin buku ah, kasihan yg
bikin..hehe), tapi ungkapan "tidak
usah" memiliki bnyak arti yang
bisa diartikan dalam bahasa
jepang
contoh:
kamu tidak usah pergi!
(menunjukkan larangan)
jadinya : kimi wa ittewa dame yo
ga, yang itu ga usah deh
(menunjukkan tidak perlu)
jadinya: iie, sono mono wa iranai
yo
kalo gtu,aku ga usah pergi aja
deh (menunjukkan keputusan)
jadinya : sore dewa, boku ga
ikanai yo
dll
bentuk [~nakutemo ii] terdiri dari
bentuk te dari bentuk nai(bntuk
negatif) + partikel mo
(menunjukkan arti "pun") lalu
ditambah kata sifat "ii" yang
artinya "oke,baik"
jadi kesan nya: " tidak
melakukan...pun ga apa apa" atau
"tidak melakukan...pun oke"
ini sifatnya tidak memaksa atau
tidak wajib
pembentukkan :
kata kerja bentuk nai dlm bentuk
te (nakute) + mo ii
kau => kawanakute + mo ii =>
kawanakutemo ii (boleh tidak
membeli)
iku => ikanakute + mo ii =>
ikanakutemo ii (boleh tidak pergi)
nomu => nomanakute + mo ii =>
nomanakutemo ii (boleh tidak
minum)
taberu => tabenakute + mo ii =>
tabenakutemo ii (boleh tidak
makan)
miru => minakute + mo ii =>
minakutemo ii (boleh tidak
nonton/lihat)
kuru => konakute + mo ii =>
konakutemo ii (boleh tidak
datang)
suru => shinakute + mo ii =>
shinakutemo ii (boleh tidak
melakukan)
dll
contoh:
ashita wa yasumi desu kara,
gakkou e ikanakutemo ii desu
karena besok libur, boleh tidak
pergi ke sekolah
(gakkou e ikanakutemo ii desu =
ga pergi kesekolah pun ya ga apa
apa)
paatii ni konakutemo ii desu
boleh tidak datang ke pesta
(ga datang ke pesta juga
silahkan)
biiru o nomanakutemo ii desu
boleh tidak minum bir
penerapan dengan bentuk
kalimat tanya nya sama dengan
[~temo ii] yaitu meminta
persetujuan
gakkou e ikanakutemo ii desu ka
apakah saya boleh tidak datang
ke sekolah?
biiru o nomanakutemo ii desu ka
apakah saya boleh tidak minum
bir?
paatii ni konakutemo ii desu ka
apakah saya boleh tidak datang
ke pesta?
yup lagi lagi sama dengan bentuk
[~temo ii] dimana:
"ii" bisa diganti dengan
"kamaimasen"(tidak
keberatan),"daijoubu"(tidak
apa2),dll
atau "ii" juga bisa digantikan
dengan "yoi" (karena ii sendiri
sama dengan "yoi")
gakkou e ikanakutemo ii desu ka
= gakkou e ikanakutemo
kamaimasen ka
biiru o nomanakutemo ii desu ka
= biiru o nomanakutemo
daijoubu desu ka
untuk membuat bentuk formal
nya "ii" diganti dengan "yoroshii"
dan untuk meminta persetujuan /
ijin kepada lawan bicara secara
sopan dipergunakan "~nakutemo
yoroshii deshou ka"
gakkou e ikanakutemo yoroshii
desu
gakkou e ikanakutemo yoroshii
deshou ka (pertanyaan)
biiru o nomanakutemo yoroshii
desu
biiru o nomanakutemo yoroshii
deshou ka (pertanyaan)
kalau ada yang salah, harap
koreksi nya ^_^
arigatou gozaimasu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar